Siapa Imam Al Bukhari?

6:50 PM Fiedri Dasril 1 Comments

Siapakah Al-Imam Al-Bukhari?




            Islam The Best Religion - Al-Imâm Al-Bukhârî nama lengkapnya: Abû 'Abdillâh Muhammad bin Ismâ'-îl bin Ibrâhîm bin Al-Mughîrah bin Bardizbah. Imam Al Bukhari lahir pada hari Jum'at tanggal 13 Syawwâl tahun 194 H. di Bukhârâ. Kakek moyang Imam Al Bukhari yang pertama, yaitu Bardizbah berkebangsaan Persia dan menganut agama bangsa Persia (Majûsî). Kemudian kakek beliau yang kedua, yaitu Al-Mughîrah memeluk Islâm dilanjutkan oleh kakek beliau berikutnya, yaitu Ibrâhîm dan ayah beliau Ismâ'-îl.

            Ayah Imam Al Bukhari, yaitu Ismâ'-îl termasuk salah seorang perawi hadits yang tsiqah (dipercaya), sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hibbân dalam "Kitâbu-Ats-Tsiqât" (Kitab yang memuat daftar para perawi hadits yang dipercaya):

فِي الطَّبَقَةِ الرَّابِعَةِ إِسْمَاعِيْلُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَالِدُ الْبُخَارِيِّ يَرْوِي عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ  وَ مَالِكٍ .....                                                                    
Artinya :
"Pada thabaqat (tingkatan) ke-empat adalah Ismâ'-îl bin Ibrâhîm, ayah dari Al-Bukhârî, ia meriwayatkan -- hadits -- dari Hammâd bin Zaid dan Mâlik......(dst.)".

            Al-Imâm Al-Bukhârî mulai menghafal hadits sejak usia 10 tahun dan pada usia 16 tahun beliau telah hafal di luar kepala kitab-kitab hadits karya Ibnul-Mubârak dan Wakî' (dua orang 'ulamâ' besar dari kalangan tabi'în).

            Imam Al Bukhari telah mempelajari ilmu hadits dari lebih 1000 orang 'ulamâ' pakar hadits pada zamannya, sebagaimana diakuinya:

كَتَبْتُ عَنْ أَلْفِ وَ ثَمَانِيْنَ رَجُلاً لَيْسَ فِيْهِمْ إِلاَّصَاحِبُ حَدِيْثٍ ، كُلُّهُمْ يَقُوْلُوْنَ: اْلإٍيْمَانُ قَوْلٌ وَ فِعْلٌ                                                                                 
Artinya :
"Aku telah menulis hadits dari 1080 orang, mereka semua adalah ahli hadits. Dan mereka semua menyatakan, bahwa Imân itu adalah ucapan dan perbuatan".

(Maksudnya: Seluruh guru haditsnya, tidak sekedar pakar dalam ilmu hadits, tetapi juga mempunyai prinsip agama yang benar, yaitu imân kepada Allâh bukan sekedar pernyataan di mulut saja, tapi juga harus disertai atau ditindak lanjuti dengan perbuatan, yaitu melaksanakan ketaatan kepada-Nya)

Mengenai kumpulan hadits yang terdapat dalam Kitab Shahîhnya, beliau berkata :

خََّرَّجْتُ كِتَابَ الصَّحِيْحِ مِنْ زُهَاءِ سِتُّمِائَةِ أَلْفِ حَدِيْثٍ فِي سِتِّ عَشْرَةِ سَنَةٍ ،  وَ مَا وَضَعْتُ فِيِْهِ حَدِيْثًا إِلاَّ اغْتَسَلْتُ وَ صَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ                                       
Artinya :
"Aku menulis Kitâb Shahîh ini -- dengan menyaring -- dari kira-kira 600.000 hadits selama 16 tahun, dan aku selalu mandi dan shalat dua raka'at sebelum meletakkan setiap hadits di dalamnya".

            Dan dari 600.000 hadits yang beliau teliti selama 16 tahun, maka yang beliau ambil dan salin dalam Kitab Shahîhnya hanya sebanyak 7275 saja.

            Abû Ja'far Mahmûd bin 'Amer Al-'Uqalî mengatakan, bahwa setelah selesai menyusun "Kitâb Shahîhnya", beliau membawanya kesejumlah 'ulamâ' ahli hadits senior, seperti Ahmad bin hanbal, Yahyâ bin Ma'în, 'Alî bin Al-Madînî dll. Dan mereka semua memberikan pernyataan dan persaksian akan shahîhnya kitab tersebut, kecuali 4 buah hadits saja yang mereka anggap tidak shahîh.

            Betapa sulit kita bayangkan bagaimana kesungguhan, ketelitian dan keseriusan beliau dalam melakukan penelitian dan penyaringan dari sebanyak 600.000 hadits, lalu mengujinya satu-demi satu selama 16 tahun, memilah-milahnya sehingga hanya menjadi 7275 hadits saja. Wajarlah jika para 'ulamâ' ahli hadits menganggap "Kitâb Shahîh" ini sebagai sebuah karya yang agung. Dan dalam menulis karyanya itu beliau telah melalui sebuah perjalanan ilmiyah dan spiritual yang cukup panjang dan melelahkan sehingga Leopold Weiss (Muhammad Assad), seorang cendikiawan berkebangsaan Jerman yang masuk Islâm mengatakan: "Para pakar hadits, khususnya Al-Imâm Al-Bukhârî dan Muslim telah melakukan apa yang mungkin dilakukan oleh manusia untuk meletakkan setiap keaslian hadits dalam batu ujian yang paling keras".

            Sejak dulu sampai sekarang pun "Kitâb Shahîh" beliau selalu mendapat perhatian yang besar dari para 'ulamâ', ustadz, da'i, cendikiawan dan juga kaum Muslimîn pada umumnya, dan selalu digunakan sebagai referensi atau rujukan utama oleh mereka dalam setiap masalah terutama dalam menetapkan hukum Islâm. Jadi, penolakan mentah-mentah terhadap Kitâb Shahîh ini tanpa disertai qa'idah-qa'idah ilmu hadits serta alasan-alasan ilmiyah lainnya, merupakan perbuatan bodoh dan tidak terpuji.

            Al-Imâm Al-Bukhârî wafat pada malam Sabtu, bertepatan dengan malam hari raya 'Îdul-Fithri tahun 256 H. dalam usia 63 tahun kurang 13 hari Semoga Allâh membalas segala jerih payah dan pengorbanan beliau, meridhainya serta memberi tempat yang mulia di sisi-Nya, bersama Rasûlullâh saw. dan para shahabatnya serta para tâbi'în dan tâbi'ut-tâbi'în (radhiyallâhu 'anhum ajma'în). Sesungguhnya Allâh itu sebaik-sebaik pemberi balasan.

1 comment:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699

    ReplyDelete